Sitemap

Senin, 27 September 2021

Pengalaman Lolos Beasiswa Unggulan 2020

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, halo semuanya....

Jadi ini tulisan pertama di blog aku yang ini, disini aku sharing-sharing aja tentang pengalaman aku lolos di beasiswa unggulan. 

Jadi waktu saya maba, saya memang cari-cari beasiswa. Sampai saya ngikutin seminar tentang beasiswa, tapi ternyata kebanyakan seminarnya tentang beasiswa KIP-K, sedangkan menurut saya, saya termasuk orang yang tidak berhak menerima KIP-K. Tiba-tiba muncul chat dari kating di WhatsApp Maba PGSD SNMPTN. Bagai angin segar buat saya yang sedang mencari informasi tentang beasiswa pada saat itu, lalu saya lihat apa nama beasiswa tersebut dan siapa yang memberikan beasiswa tersebut, ternyata namanya BEASISWA UNGGULAN dan pemberi beasiswa adalah Kemendikbud.

Terus saya pikir dalam hati "wah beasiswa dari Kemendikbud nih pasti susah seleksinya". Tapi, saya kepikiran terus sama beasiswa itu, sempat ragu waktu itu mau daftar tapi terobos aja lah. Coba-coba buat daftar dengan tidak terlalu berharap banyak bisa lolos. Akhirnya saya pun nge-chat kating awardee beasiswa unggulan yang tertera di chat Maba PGSD SNMPTN beasiswa unggulan tersebut. Ternyata kating nya itu ternyata baik banget, kakanya membimbing saya sampai saya benar-benar paham tentang beasiswa unggulan. Sampai akhirnya saya pun melengkapi berkas-berkas tahap 1 sampai mendapatkan email dari Kemendikbud yang seperti ini:



























Jadi sampai saya lulus tahap satu pun saya belum tahu berapa dana yang akan diberikan beasiswa unggulan kalau saya lulus tahap dua nantinya, sampai saya mendapat email pengumuman saya lulus tahap 1 baru saya mencari kira-kira berapa dana yang akan diberikan oleh Kemendikbud kepada orang-orang yang nantinya akan lulus di tahap 2. Akhirnya saya searching-searching di Google, ternyata jumlahnya tidak main-main, pantas saja jika banyak yang gugur di tahap 1. Untuk persiapan tahap 2, saya selalu berlatih setiap mau tidur, mau kuliah, saat mandi, ataupun saat saya mau bercermin saya selalu berlatih untuk berbicara sendiri saat akan wawancara nantinya. Tiba pun saat wawancara, otak saya tiba-tiba nge-blank gak tahu harus bicara apa, tapi yang namanya latihan berbicara itu ya otomatis bibir kita akan mengucapkan kata-kata yang selalu kita latih di saat sebelum wawancara. Karena saya mendapatkan sesi pertama di jam pertama, saya pun gugup karena jam seleksi wawancara bertepatan dengan jam kuliah saya, tapi saya berpikir "insya allah dosennya tidak memperhatikan saya jikalaupun saya wawancara nantinya (soalnya kuliah online dan wawancara nya juga online)". Ternyata sampai saya selesai kuliah saya belum di vidcall via WhatsApp untuk wawancara sampai beberapa menit sebelum sesi pertama jam pertama seleksi wawancara tersebut berakhir baru saya di vidcall sama pihak Kemendikbud. Beberapa pertanyaan diajukan oleh pewawancara lalu saya jawab. Sampailah selesai wawancara, saya tiba-tiba tidak memiliki tenaga lagi, karena menurut saya, saya tidak akan lolos. Jawaban wawancara atas prestasi yang pernah saya lakukan pun tidak semua prestasi saya sebutkan saat menjawab pertanyaan wawancara.


Pada saat itu saya berdoa memohon ampun dan memohon ridho kepada Allah, minta doa sama orang tua, minta doa sama keluarga, dan  minta doa sama teman juga, dan saya pun juga minta buku sama teman kakak sepupu saya kiat-kiat lolos beasiswa, saking pasrahnya karena kemungkinan tidak lolos sangatlah besar menurut saya, karena saya pun tidak tahu apa penilaian dari pewawancara beasiswa unggulan tersebut.


Sambil meminta kepada Allah sambil juga bertawakal dan juga tidak berharap terhadap beasiswa tersebut, jadi pada saat itu saya sudah mulai mencari beasiswa-beasiswa yang lain. Pada akhirnya saya pun mendapatkan email seperti ini dari pihak Kemendikbud:






















Jujur saya nggak pernah berekspektasi setinggi itu, bisa lolos beasiswa unggulan. Saya saja selalu menyebut kan kepada orang tua saya, khususnya kepada mama saya, kata saya "Ma, gimana kalau saya gak lulus" terus kata mama saya "Kamu itu pasti lulus, gak mungkin kalau gak lulus", saking percayanya orang tua saya bahwa saya pasti lulus di beasiswa unggulan, sedangkan saya tidak berani berekspektasi setinggi itu.


Ternyata saya bisa lolos, gak ada kata gak mungkin, jujur disitu setelah saya mendapat email yang seperti itu saya langsung sujud syukur, saya langsung bilang ke mama saya bahwa saya lulus dan mama saya bilang "kamu itu memang pasti lulus". Karena saya lulus tahap 2 ini saya baru berani mengabarkan ke keluarga dan ke kepala sekolah SMA saya yang telah memberikan saya surat rekomendasi, kalau saya mendapatkan beasiswa unggulan. 


Jadi guys jangan pernah bilang kalau kalian itu gak lulus dan jangan pernah putus asa jika kalian belum berdoa. Kalaupun kalian sudah berdoa sudah berusaha tapi masih belum lulus coba semester depan nya, tapi jika kalian pun masih belum dapat cari beasiswa lain. 


Fighting guysss, intinya jangan pernah menyerah dalam menggapai impian. 

Fighting!!! 😉

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam hangat dari admin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar